Rabu, 18 Februari 2009

PERSIS DAN POLITIK; Sebuah “Harap”

PERSIS DAN POLITIK; Sebuah “Harap” Keberadaan Ormas Islam Persatuan Islam (Persis) ditengah kondisi sosial politik saat ini mengalami kebingungan dan kehilangan arah terlebih dalam agenda besarnya –Pendidikan dan Dakwah-. Ini terlihat dari kepekaan para elit Persis dalam merespon gejala yang terjadi terasa kurang greget untuk membahasnya. Satu contoh fenomena yang terjadi sekarang dan sedang hangat-hangatnya yakni Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) tingkat I Provinsi Jawa Barat (Pilgub). Tentunya momentum seperti ini, hendaknya Persis mengambil peranan strategis dalam menghadapi Pilgub ini, terutama terkait dengan satu misi gerakan besar Persis yakni Pendidikan. Pendidikan ini tidak hanya terbatas pada persoalan formal institusi sekolah/pesantren. Justru lebih dari itu, berusaha menanamkan dan memahami pendidikan politik secara arif dan objektif. Karena pendidikan di sekolah/pesantren terbatas kapasitasnya dalam mempelajari secara mendalam. Bahkan ada kesan tidak usah terlalu dipelajari. Ini disebabkan paradigma pendidikan di Persis hanya persoalan keagamaan saja, kalau boleh dikatakan sebatas fiqh centries beserta cabangnya. Pendidikan politik ini dipandang –Persis- hanya dengan sebelah mata, itu pun tidak secara keseluruhan dan terbatas hanya pada isu proses pengalihan kepemimpinan serta kekuasaan semata. Yang mesti difahami dari Politik dan ilmunya secara sederhana berarti memikirkan, mengurus dan mengatur kebutuhan hajat hidup manusia, baik sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Ini artinya ada sebuah ruang luas untuk siapa saja termasuk Persis sebagai bagian dari organisasi kemasyarakatan untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat terutama umat Persis dalam mengurus dan mengatur kemaslahatan hidup manusia. Hal yang sangat mulia kiranya –hemat penulis- jika pemahaman seperti ini ada dikalangan para pengurus Persis. (By PW HIMA PERSIS JAWA BARAT) (admin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar